Kusta bukan Penyakit Turunan atau Kutukan

Penyakit kusta adalah penyakit menular yang disebabkan oleh kuman mycobakterium leprae. Bersifat menular tapi sulit menular karena harus terdapat kontak yang erat antara kasus dengan penderita yang telah teridentifikasi. Gejala kusta baru tampak setelah puluhan tahun.
Gejala kusta antara lain, bercak putih (hipopigemtasi) yang mati rasa biasanya daerah bercak putih tidak ada keringat dan bulu. adanya penebalan saraf tepi dengan disertai gangguan fungsi (hanya dapat diidentifikasi oleh tenaga yang sudah ahli atau terlatih). Gangguan fungsi saraf meliputi mati rasa/kurang rasa, pareses dan paralisis, kulit kering, retak dan edema (bengkak).
Diagnosa penyakit kusta pada penderita ditegakan bukan karena penyakit kusta tapi didapatkan dari pemeriksaan kesehatan lainnya dan diagnosa sering sudah terlambat. Penderita sudah kehilangan beberapa fungsi saraf tepi, berupa mati rasa pada telapak kaki dan tangan timbul ulkus pada kaki penderita. parese atau kelemahan anggota tubuh kaki maupun tangan berupa drop hand. Ada beberapa tanda yang bisa didapatkan pada penderita kusta :
1. Tanda pada kulit
bercak kulit yang merah
Kulit yang mengkilap.
Bercak tidak gatal, lesi kulit yang tidak berkeringat atau berambut.
2. Tanda pada saraf
rasa kesemutan , tertusuk-tusuk atau nyeri
gangguan gerak pada anggota badan atau wajah
Cacat/deformitas
Ulkus yang tidak kun juang sembuh..
Klasifikasi penyakit kusta dibedakan atas tipe kering dan basah yang turut membedakan tentang cara pengobatan kusta nantinya.
Metode Pengobatan yang digunakan saat ini berupa MDT.
Namun saat ini, dulu maupun akan datang yang perlu kita perhatikan adalah cara penyampaian diagnosa penyakit ini. Karena dimasyarakat masih tertanam dalam pikiran bahwa penyakit kusta adalah penyakit turunan, mereka akan menyangkal bahwa dikeluarga ada penderita kusta sehingga keluarga yang malu akan mengucilkan penderita tersebut dari orang banyak, demikian juga bila ketahui masyarkat menderita penyakit ini. Penderita akan tidak diijinkan untuk bergaul lagi dengan mereka karena takut terjangkit. Lalu ada beberapa aspek perilaku yang terjadi pada penderita kusta yaitu :
1. Merasa ketakutan
2, Menarik Diri
3. Hanya mempersoalkan diri sendiri
4. Reaksi emosional tinggi
5. Perubahan persepsi terhadap lingkungan
6. Berkurangnya minat.
Sehingga yang benar adalah kita perlu memberi dukungan penuh pada penderita dan jangan penganggap kusta sebagai penyakit turunan maupun kutukan. Perlu di ingat kusta dapat disembuhkan dengan pengobatan yang teratur dan selesai.

3 Tanggapan

  1. dimana bisa didapat gejala2 kusta secara mendetail??????

  2. bakteri tahan asam yang sangat sulit menular namun apablia sudah terjangkit sangat sulit pula mengobatinya

  3. penyebabnya apa?

Tinggalkan komentar